Selamat datang
Resep kali ini adalah tempe mendoan. Sering banget menemukan makanan ini pas jalan-jalan ke Kampung Gajah, Pasar Seni ITB, Car Free Day, dan tempat -tempat ramai lain, (bahkan di AASP Conference, Konferensi Farmasi Asia Pasifik, ada dong!) , tapi sayangnya kadang harganya bo’, mencapai 10 rebu per biji! wahaha, padahal harga mentahnya rata-rata cuma Rp 250 per biji. Maka saatnya bereksperimen di dapurfafa! Berikut resepnya:
Resep kali ini adalah tempe mendoan. Sering banget menemukan makanan ini pas jalan-jalan ke Kampung Gajah, Pasar Seni ITB, Car Free Day, dan tempat -tempat ramai lain, (bahkan di AASP Conference, Konferensi Farmasi Asia Pasifik, ada dong!) , tapi sayangnya kadang harganya bo’, mencapai 10 rebu per biji! wahaha, padahal harga mentahnya rata-rata cuma Rp 250 per biji. Maka saatnya bereksperimen di dapurfafa! Berikut resepnya:
Bumbu halus : Bawang putih, kunyit, kencur, kemiri, ketumbar, merica bubuk, garam.
Kunyitnya rada saya banyakin, soalnya kunyit mengandung antbakteri,
antioksidan, dan antikanker, bagus buat tubuh kan?. Tapi kalo mau
warnanya ga terlalu kuning, jumlah kunyit bisa dikurangi kok, suka suka
kita.
Bumbu jaket tempe (tempe coat, hehe) : tepung terigu, daun bawang, air.
Tambahkan air.. aduk-aduk. Kekentalannya
bisa diatur, kalo suka yang rada tipis dan ada sensasi bintil-bintil
renyah tepung maka tambahkan air sampai rada encer, kalau suka yang rada
tebal dan bumbu menyelimuti seluruh permukaan, airnya dikit aja. Kali
ini saya pake yang rada kental, soalnya si ganteng suka bumbu tepungnya,
katanya ini rangking satu di antara seluruh tempe mendoan yang ada di
muka bumi, haha lebay!
Siapkan tempe yang belum begitu
completely fermented (lebih fresh yang di pasar tradisional, biasanya
dibungkus daun, kalo beli di supermarket kadang suka overfermented
dan rasanya ga banget). Lumuri tempe dengan bumbu, goreng sampai
setengah matang atau matang. Ini sesuai selera, kalo yang biasa dijual
seringnya setengah matang, tapi saya suka yang rada matang biar ga
begitu oily. dan Ini diaa…
Siap dinikmati selagi hangat! Rasanya mak nyuuuss banget :) dan tentu saja sehat untuk tubuh kita. Sebagian besar protein dalam kedelai akan mudah dicerna tubuh jika telah menjadi tempe, that’s why orang-orang Jerman mati-matian nyontek pengen bikin tempe kayak di Indonesia (Profesornya pernah datang ke kampus saya). Para vegetarian juga menempatkan tempe sebagai makanan tinggi protein pengganti daging. Terus ada yang namanya Deidzein dan Genistein yang bagus banget sebagai antioksidan. Sedap, Lezat, Hemat, Sehat lagi!
Sumber : http://fakhria.wordpress.com/2011/09/26/resep-tempe-mendoan/
0 comments:
Post a Comment