Laman

Tuesday, September 24, 2013

Jika Tuhan mengizinkan

Jika Tuhan mengijinkan, aku ingin hari-hariku berkah bersamamu. Tertawa bersama, menangis bersama, itu akan lebih indah daripada pelangi. Jika Tuhan mengijinkan, aku ingin menatap bulan dan bintang bersama. Menyaksikan betapa Agungnya Tuhan kita. Bahkan, karena keagungan-Nya lah kita dipertemukan karena aku terlahir untukmu dan kamu terlahir untukku. Walaupun aku tidak dari kecil mengenalmu, namun semuanya mengalir begitu saja. Dan aku mengenalmu, kamu yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Aku sangat bersyukur Tuhan, jika ia yang Kau ijinkan untukku. 

Jika Tuhan mengijinkan, aku mau kamu hanya ada untukku. Bukan untuk siapapun lagi. Tapi hanya untukku, karena aku membutuhkanmu dalam hal apapun. Motivasiku yang selalu bisa mengubah segala ada yang dibenakku. Dan itu sungguh indah, Tuhan. Namun, bukan berarti aku melupakanMu ya Tuhan, tapi yang aku rasa ini adalah anugerah dariMu.

Jika Tuhan mengijinkan, aku ingin sampaikan kata-kata yang selalu membuatku tidak dapat menahannya, dan itu harus aku ungkapan. Bahwa aku sangat menyayanginya dan aku sangat mencintainya Tuhan, terserah ia mau percaya padaku atau tidak. Namun, setidaknya aku bisa ungkapkan segala rasaku. Dan aku sangat sedih, aku takut Engkau tidak mengijinkannya.

Jika Tuhan mengijinkan, disetiap detik, disetiap napas, disetiap detak jantung ini masih tetap Engkau beri kesempatan. Aku ingin jika Engkau tidak mengijinkan, Kau berjanji padaku, Tuhan. Janji akan terus mengukir hari-hariku dengan sangat indah, bahkan lebih indah lagi. Walaupun aku tau, keindahan yang sesungguhnya tidak bersamaku. Namun, aku ingin tetap bersamanya. Tidak ingin siapa-siapa lagi. Hanya menginginkannya Tuhan. Hanya dia, aku mohon dengan sangat. Cintaku yang suci ini, tulus dari lubuk yang paling dalam, ingin aku serahkan seutuhnya, hanya kepadanya, ketika ia telah halal bagiku dan Engkau mengijinkan-Nya, Tuhan.

Jika Tuhan mengijinkan, aku ingin menangis dipelukannya karena aq bahagia bersamanya. Aku bahagia karena Engkau mengijinkan kami. Karena ia benar-benar terlahir untukku. Aku ingin menangis.

Jika Tuhan mengijinkan, aku tak dapat ungkapkan, betapa bahagianya Engkau mengijinkanku bersamanya.

0 comments:

Post a Comment